Memori Tugas dan Tanggung Jawab
Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Laboratorium Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN Wonogiri Tgl 1 Maret 2009
I. Pendahuluan
Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979 tentang pemberhentian PNS dimana salah satu isinya menyebutkan batas usia pensiun yaitu 56 tahun Maka Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Kepala UPT Laboratorium Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri pada hari Sabtu tanggal 28 Pebruari 2009 menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada pejabat Kepala UPT Laboratorium Kesehatan. yang baru.
Adapun pelaksanaan kegiatan pelayanan Laboratotium Kesehatan. baik Laborat Kesehatan. Lingkungan maupun Laborat Klinis adalah merupakan program penunjang medik dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajad kesehatan yang optimal. Kegiatan pelayanan UPT Laboratorium Kesehatan. berfungsi sebagai pemantau, pengendali kualitas kesehatan lingkungan untuk Laborat Kesehatan. lingkungan dan sebagai penegak diagnosa pencegahan penyakit serta monitoring terapi dalam penyembuhan penyakit untuk laborat klinik.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu kami sampaikan Analisa situasi / kondisi laboratorium. saat ini. Pencapaian kinerja UPT Laboratorium Kesehatan. Tahun 2008, Kondisi yang diinginkan dan proyeksi ke depan, hambatan / permasalahan, serta visi misi. Kebijakan dan Program LaboratoriumKesehatan.
Data Inventarisasi Alat Laboratorium Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri tahun 2009
II. Tujuan
Penyerahan tugas dan tanggung jawab pejabat Kepala UPT Laborat Kesehatan. yang lama kepada Kepala UPT Laborat Kesehatan. yang baru dalam rangka kelangsungan penentu kebijakan dan pelaksanaan tugas dari kegiatan di UPT Laboratorium Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri
III. Kondisi UPT Laborat Kesehatan. Tahun 2008
A. Kondisi Umum Daerah Saat ini
v Kondisi secara khusus
Kondisi pada saat ini untuk UPT Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri secara fisik dari sumber daya manusia, kemampuan pelayanan laboratorium sampai sarana prasarana masih terbatas belum sesuai dengan harapan yang diinginkan (peralatan belum memadai, gedung / ruang laboratorium belum sesuai dengan standarisasi laboratorium)
1. Sarana Prasarana
a. Bangunan :
UPTD Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri menempati gedung seluas + 30 m2 dengan ruang pemeriksaan dan ruang administrasi menjadi satu (belum sesuai standarisasi) dimana laboratorium menurut Peraturan Pemerintah melalui Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan no 113 tahun 2003 dan Surat Keputusan Menkes RI No 04/Menkes/SK/I/2002 bahwa suatu kelembagaan laboratorium harus ada :
Ø 1 ruang tunggu
Ø 1 ruang kepala dan administrasi
Ø 1 ruang pemeriksaan kimia
Ø 1 ruang pemeriksaan bakteriologis
Ø 1 ruang keasaman
Ø 1 ruang penyimpanan alat dan reagensia
Ø 1 ruang toilet dan pembuangan limbah yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999
Sarana penunjang : 1 buah sepeda motor dan 1 (satu ) unit komputer
b. Pelayanan Laboratorium Kesehatan
Dalam kegiatan pemeriksaan laboratorium kesehatan diperlukan sarana teknis yang meliputi antara lain :
i. Peralatan
Ø Peralatan lapangan : pengambilan sampel
pH meter, DO meter, TDS meter, Conductivitimeter, Termometer, Botol sampel, Tas sampel, Ice box, Stop watch, Kruis tang dst
Ø Peralatan di ruang laboratorium
Pemeriksaan kualitas air, makanan dan minuman secara bakteriologis dan kimia terbatas adalah sebagai berikut : pH meter, DO meter, TDS meter, Termometer, Turbidymeter, Inkubator, Oven, Autoclave, Waterbath, Smal bench, Muffle furnace, COD reaktor, Buret, Erlenmeyer, Labu ukur, Gelas ukur dan Peralatan gelas lainnya.
Ø Peralatan penunjang
Refigenerator / lemari es, almari penyimpanan alat dan reagensia, mikroskop, centrifuge, timbangan teknis, hot plate, dst
Ø Sarana penunjang
Sepeda motor dan komputer : 1 buah
ii. Bahan dan Reagensia
Ø Reagensia untuk pemeriksaan bakteriologis : (LB, BGLB)
Ø Reagensia untuk pemeriksaan kimia terbatas : (Iron test kit, Nitrat / Nitrit test, Formaldehide test kit Boraks, Manganase test kit)
Ø Bahan Reagensia penunjang : (Aquadest, Spirtus, EDTA, Alkohol, HCL, H2SO4, Metanol dst)
2. Kemampuan Pelayanan Laboratorium
Kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan di DKK Wonogiri masih terbatas perlu adanya peningkatan untuk pelatihan / magang di BLK Semarang dan peralatan yang memadai, adapun kemampuan pelayanan laboratorium sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Fisika dan Kimia terbatas : Air minum, air bersih, air limbah (BOD dan COD)
b. Pemeriksaan Bakteriologis : Air Minum dan air bersih
c. Pemeriksaan Parasitologi Tanah : Telur cacing perut
d. Pemeriksaan Faeces : Telur cacing dan amuba
e. Pemeriksaan Cholinesterase Darah Petani
f. Pemeriksaan Makanan dan Minuman : Bakteriologis, formalin dan boraks
g. Pemeriksaan Kualitas Udara : Kebisingan sesaat, angka kuman, dan debu terendap.
3. Sumber Daya Manusia
a. Ketenagaan
Jumlah tenaga 4 orang (1 orang Kepala, 1 orang Administrasi dan 2 orang Teknisi)
b. Pendidikan : SAA : 1 orang
S 1 : 1 orang ( Sarjana Ekonomi )
D III : 2 orang ( Kesehatan lingkunga dan analis )
SLTA : 1 orang
c. Status Kepegawaian : PNS = 5 orang
Ketrampilan / Skill / Pelatihan :
Pelatihan yang pernah diikuti :
Ø Pelatihan penggunaan peralatan Pemeriksaan Kualitas Lingkungan tahun 1995 di Semarang
Ø Pelatihan Teknis Pemeriksaan Kimia Air untuk 18 Parameter (Paket C) tahun 1998 di BTKL Surabaya
Ø Magang Pelatihan Pemeriksaan Makanan dan Minuman (BTM) tahun 2003 di BLK Semarang
Ø Pelatihan Tenaga Teknis Laboratorium tahun 2006 di BLK Semarang
v Kondisi secara umum
Kondisi Pelayanan Laboratorium pada Upaya Pembangunan Kesehatan secara umum pada saat ini sebagai berikut :
1. Derajad Kesehatan
Didalam rangka meningkatkan derajad kesehatan masyarakat di bidang Laboratorium Kesehatan melaksanakan kegiatan pelayanan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Laboratorium Klinis dilaksanakan di Laboratorium Puskesmas dan Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri yang merupakan program penunjang medik didalam mendukung upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini, dan monitoring terapi dalam rangka penyembuhan penyakit.
Dimana kesadaran masyarakat didalam upaya meningkatkan kesehatan melalui pelayanan laboratorium klinis belum optimal, walaupun cakupan, kunjungan, layanan laboratorium klinis dari tahun ketahun ada peningkatan.
Cakupan kunjungan layanan laboratorium klinis dari tahun 2004 s/d 2007 sebagai berikut :
Tahun 2004 : 25.169
Tahun 2005 : 27.856 (10,60 %)
Tahun 2006 : 27.930 ( 0,24 %)
Tahun 2007 : 60.589 (116,33 %)
b. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh UPT Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri yang merupakan Laboratorium Kesehatan lingkungan meliputi Pengawasan Kualitas Air, Tanah dan Faeces, Makanan – Minuman, dan Kualitas Udara dst.
Dimana kesadaran masyarakat, Badan usaha swasta (Damiu, Perusahaan, IRT-P, Rumah makan, Hotel, RS, RB, BPS) kepedulian terhadap lingkungan yang sehat masih relatif rendah walaupun frekuensi pengguna jasa laboratorium kualitas kesehatan lingkungan dari tahun ke tahun ada peningkatan namun masih belum
2. Upaya Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan di bidang pelayanan laboratorium klinis maupun maupun laboratorium kesehatan masyarakat yang bersifat peningkatan (promotif) untuk penyediaan alat dan reagensia laboratorium dan sarana prasarana masih dirasakan kurang memadai. Dari jumlah Puskesmas rawat jalan sebanyak 34 UPK dan Puskesmas rawat inap sebanyak 5 UPK dengan kondisi sebagai berikut :
a. Fisik ruang / gedung laboratorium :
Ø Puskesmas memenuhi syarat standarisasi laboratorium : 47 %
Ø Puskesmas belum memenuhi syarat standarisasi laboratorium : 53 %
Ø Termasuk UPT Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri belum memenuhi syarat standarisasi laboratorium
b. Kemampuan pelayanan laboratorium klinis menurut jenis pemeriksaan
Ø Pemeriksaan laboratorium > 10 jenis pemeriksaan : 25 %
Ø Pemeriksaan laboratorium 5 – 9 jenis pemeriksaan : 26 %
Ø Pemeriksaan laboratorium 0 – 4 jenis pemeriksaan : 49 %
3. Pembiayaan Kesehatan
Pengalokasian dana bersumber pada pemerintah yang dikelola oleh sektor kesehatan sampai saat ini masih belum begitu efektif, dana pemerintah lebih banyak dialokasikan pada upaya kuratif, sementara dana untuk upaya promotif dan preventif masih sangat terbatas, apalagi dibidang pelayanan laboratorium yang selama ini kurang ada perhatian. Dan apabila pembangunan kesehatan di bidang pelayanan laboratorium ada perhatian untuk dikembangkan dan ditingkatkan pelayanannya secara profesional maka akan memberikan kontribusi yang tidak sedikit kepada pemerintah. Walaupun pelayanan laboratorium baik di Puskesmas maupun di DKK Wonogiri hanya sebagai program penunjang pelayanan kesehatan secara umum namun harus ada pada setiap UPK khususnya untuk dana promosi laboratorium dalam upaya peningkatan kesadaran peran serta masyarakat, perorangan dan Badan usaha swasta / daerah dan untuk peningkatan SDM melalui pelatihan / magang yang berkesinambungan selama ini belum pernah ada / terakomodasi
4. Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM Kesehatan di bidang pelayanan laboratorium belum memadai dengan SDM terbatas merupakan kendala / hambatan bagi perkembangan / peningkatan laboratorium selama ini baik pada segi pengetahuan, ketrampilan, sikap perilaku pada pelayanan maka perlu adanya penambahan tenaga laboratorium yang profesional (analis) pada setiap UPK dan perlu adanya pelatihan-pelatihan / magang Adapun kondisi ketenagaan di bidang pelayanan laboratorium sebagai berikut :
Ø Jumlah tenaga analis : 14 orang; 9 orang bertugas di Laboratorium puskesmas dan 4 orang di laboratorium rawat inap
Ø Jumlah tenaga analis 1 orang dan sanitarian 1 orang di Laboratorium kesehatan DKK Wonogiri
Ø Jumlah tenaga 20 orang dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda (S1, DIII, DI, dsb)
Ø Kekurangan tenaga analis di kabupaten Wonogiri 21 orang untuk laboratorium puskesmas dan rawat inap, dan 1 orang untuk Laboraorium Kesehatan DKK Wonogiri
5. Obat dan Perbekalan Kesehatan
Anggaran perbekalan kesehatan untuk peralatan laboratorium dan reagensia Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri dan Laboratorium Puskesmas sudah ada peningkatan rata-rata pertahun 11,86 % namun masih belum sesuai dengan kebutuhan pada program penunjang pelayanan medik (laboratorium) baik di laboratorium puskesmas maupun laboratorium kesehatan DKK Wonogiri
6. Pemberdayaan Masyarakat dalam bidang Kesehatan
Didalam upaya pemberdayaan masyarakat pada pelayanan laboratorium kesehatan untuk kesadaran peran serta masyarakat / badan usaha swasta / perorangan untuk hidup sehat masih relatif rendah, maka masih perlu adanya biaya untuk promosi laboratorium, penyuluhan lingkungan sehat khususnya pengawasan kualitas air untuk pengguna air produksi makanan dan minuman, jamu / obat tradisional yang disajikan kepada masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan, adapun presentasi pengguna jasa laboratorium untuk badan usaha swasta/masyarakat sebagai berikut :
Ø Tahun 2004 : 15
Ø Tahun 2005 : 18 ( 120 % )
Ø Tahun 2006 : 21 ( 116,67 %)
Ø Tahun 2007 : 22 ( 104,76 %)
7. Management Kesehatan
Sistem informasi management kesehatan telah dikembangkan namun masih sangat terbatas khususnya di UPTD Laboratorium kesehatan DKK Wonogiri belum ada sarana komputer sehingga sangat menghambat tata kerja didalam pengelolaan administrasi laboratorium yang mencakupi :
Ø Perencanaan (Renstra/Renja/RASK dsb)
Ø Pencatatan (Hasil pemeriksaan laboratorium, kelengkapan administrasi dan inventarisasi data)
Ø Pelaporan ( Lakip, pembinaan dan monev, penyusunan rakerkesda)
Tidak dapat berjalan lancar, tertib, benar dan tepat waktu
IV. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi kedepan
1. Umum
a. Derajad Kesehatan
Terwujudnya derajad kesehatan masyarakat yang optimal di Kabupaten Wonogiri masih harus ditingkatkan secara terus menerus melalui upaya program pelayanan laboratorium klinis maupun laboratorium kesehatan masyarakat yang terpadu dan mandiri diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kesehatan perorangan baik kesehatan fisik, lingkungan serta berperilaku hidup sehat dan bersih maka angka kesakitan yang ditumbuhkan oleh lingkungan yang tidak sehat dan bersih akan menurun serta angka harapan hidup akan lebih panjang
b. Upaya Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) terus dapat ditingkatkan atau mendapat prioritas, walupun tidak meninggalkan upaya kuratif dan rehabillitatif.
Upaya kesehatan untuk program pelayanan laboratorium kesehatan sebagai berikut :
I. Peningkatan pelayanan Laboratorium Kesehatan :
Ø Terwujudnya kualitas dan kuantitas hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan (klinis dan kesehatan masyarakat)
Ø Tersedianya peralatan dan reagensia laboratorium yang cukup dan memadai dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan laboratorium dan peningkatan kemampuan laboratorium
Ø Terlasananya kalibrasi alat (pengecekan fungsi akurasi alat) secara rutinitas sesuai dengan lisensi masing-masing alat sehingga dapat menghasilkan data pemeriksaan yang benar dan akurat
II. Peningkatan sarana prasarana
Ø Standarisasi ruang / gedung laboratorium kesehatan yang ada di 34 puskesmas rawat jalan, 5 puskesmas rawat inap dan 1 laboratorium kesehatan DKK Wonogiri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah
Ø Tercukupinya sarana penunjang komputer yang lengkap demi kelancaran pelaksanaan administrasi laboratorium guna memperoleh data yang valid dan akurat
c. Pembiayaan Kesehatan
Dalam mewujudkan pelayanan laboratorium kesehatan yang prima mandiri dan terpadu perlu tercukupi biaya untuk peningkatan kemampuan pelayanan antara lain :
I. Rehab / membangun gedung laboratorium puskesmas yang belum memenuhi syarat standarisasi laboratorium : (53 %) dan 1 gedung laboratorium kesehatan DKK Wonogiri menjadi 100 % memenuhi syarat standarisasi laboratorium kesehatan
II. Tercukupinya peralatan yang dibutuhkan di laboratorium kesehatan dan tersedianya reagensia laboratorium kesehatan secara rutinitas
III. Terselenggaranya kegiatan promosi laboratorium : Sosialisasi keberadaan laboratorium kesehatan dan peraturan pemerintah tentang pengawasan kesehatan lingkungan pada masyarakat, badan usaha swasta / daerah
IV. Pelatihan / magang tenaga laboratorium kesehatan didalam mengikuti perkembangan IPTEK di era globalisasi
Dengan adanya biaya / anggaran dari APBD I, APBD II, APBN maka jasa pelayanan laboratorium akan lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat kecil.
d. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan tenaga kesehatan khususnya tenaga laboratorium yang profesional dan proporsi.onal dalam jangka 2 tahun kedepan (tahun 2010) tercukupi dan mendapatkan tunjan.5gan fungsional baik di laboratorium kesehatan DKK maupun laboratorium puskesmas / RI khususnya begitu juga untuk tenaga fungsional khusus yang ada di lingkungan DKK Wonogiri.
Pelatihan – pelatihan / magang secara berkesinambungan didalam mengikuti perkembangan IPTEK sehigga mampu mengahsilkan tenaga yang profesional dengan uji kompetensinya ( pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku) yang siap pakai dalam pelayanannya serta mampu bersaing dalam era globalisasi
e. Obat dan Perbekalan Kesehatan
Dalam penyusunan perencanaan perbekalan kesehatan untuk peralatan dan reagensia bisa membuat perencanaan yang tepat (tepat guna, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat biaya) sehingga untuk 2 tahun kedepan (tahun 2010) peralatan tercukupi 100 % dan reagensia tersedia 95 % sesuai kebutuhan.
f. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat pada program pelayanan laboratorium kesehatan diharapkan untuk tahun kedepan (2010) kesadaran masyarakat / perorangan / badan usaha swasta semakin tinggi akan kebutuhan fisik yang sehat dan lingkungan yang bersih / sehat serta kewajiban para pengelola produksi pangan, pengguna jasa air yang disajikan kepada masyarakat walaupun belum adanya dasar hukum yang kuat (perda) dalam hal pengawasan kualitas kesehatan lingkungan.
g. Management Kesehatan
Dalam tiga tahun kedepan (tahun 2011) diharapkan management DKK Wonogiri khususnya program pelayanan laboratorium harus semakin mantap dan terpercaya baik dari segi perencanaan pengelolaan administrasi (pencatatan dan pelaporan), pembinaan monev serta penganggarannya sehingga pengelolaan administrasi laboratorium kesehatan yang benar, tertib dan akurat dapat terwujud.
2. Khusus
Kondisi yang diinginkan untuk UPTD Laboratorium Kesehatan DKK Wonogiri diproyeksikan dapat terakreditasi oleh BAN (Badan Akreditasi Nasional) menjadi laboratorium yang mandiri dan terpadu dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat didalam mewujudkan Wonogiri Sehat dan Sejahtera sehingga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri.
V. Pencapaian Kinerja UPTD Tahun 2008
( Sesuai laporan hasil kegiatan pelayanan Laborat Kesehatantahun 2008 tetapi di tingkat bagian program peningkatan pelayanan laboratorium dan peningkatan kapasitas laborat.)
VI. Hambatan / Permasalahan yang merupakan agenda UPT Laborat Kesehatan. DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Hambatan dan Permasalahan ini sebagai agenda kegiatan yang belum bisa dilaksanakan oleh UPT Laborat Kesehatan. Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten yang meliputi :
1. Sumber Daya Manusia
a. Masih terbatasnya tenaga laborat. yang profesional di Puskesmas.
b. Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan petugas Laborat. baik di UPT Laboratorium Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten maupun Laborat Puskesmas dan Rawat Inap dikarenakan latarbelakang pendidikan yang berbeda-beda.
c. Pengelolaan Administrasi Laborat Puskesmas dan Rawat Inap dari perencanaan, penyampaian, pencatatan dan pelaporan yang belum tertib dan berjalan baik.
2. Pelayanan Laborat.
a. Peralatan yang belum lengkap dan memadai di Laboratorium Puskesmas.
b. Promosi/sosialisasi keberadaan Laborat Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri kepada masyarakat, Instansi, Usaha swasta, Industri, Rumah Makan, hotel untuk pelayanan kesehatan belum dilaksanakan secara optimal dikarenakan :
- Belum adanya. sosialisasi laboratorium
- Kemampuan yang masih terbatas.
c. Belum adanya Dasar Hukum ( Penerbitan Perda dan SK Bupati tentang syarat pengawasan kualitas kesehatan lingkungan ) yang memuat kewajiban / sanksi suatu Badan Usaha Swasta / Daerah, Hotel, Rumah Makan dan lain-lain
d. Sarana prasarana
Ruang laboratorium / gedung laborat. yang belum sesuai dengan standarisasi laborat baik di UPT Laborat Kesehatann Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri maupun di laborat. Puskesmas / Rawat Inap.
e. Semua usulan Rancangan Peraturan Daerah dan kebutuhan baik pada sumber daya manusia pelayanan Laborat. maupun sarana prasarana, belum bisa terakomodir dan terpenuhi sesuai dengan harapan sehingga pencapaian target dan program belum berhasil secara maksimal.
VII. Visi Misi, Kebijakan dan Program Kerja UPT Laborat Kesehatan.DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Berdasarkan Analisa situasi dan kondisi daerah kabupaten Wonogiri, untuk memberi arahan / panduan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dan akibat negatif yang ditimbulkan serta di dalam mewujudkan program UPTF Laborat Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten, maka perlu disusun visi, misi kebijakan sebagai berikut :
A. Visi
Laborat menjadi Pusat Rujukan Pemeriksaan Laborat Kesehatan menuju Wonogiri Sehat 2010
B. Misi
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
2. Meningkatkan Kemampuan Pelayanan Lab.
3. Meningkatkan Promosi Laborat Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten , Puskesmas dan Rawat Inap.
4. Meningkatkan Manajemen Lab.
5. Meningkatkan kerja sama lintas program, lintas sector dan peran serta masyarakat dalam bidang pengawasan kualitas air dan kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana.
C. Kebijakan dan Program
1. Kebijakan :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas kemampuan pelayanan laboratorium baik secara teknis dan administratif
2. Program
· Peningkatan SDM.
· Peningkatan kemampuan pelayanan Lab.
· Peningkatan promosi Laboratorium.
· Peningkatan Manajemen Laboratorium.
· Peningkatan kerjasama lintas program, lintas sektor dan peran serta masyarakat dibidang pengawasan kualitas air dan kesehatan lingkungan.
· Peningkatan sarana dan prasarana
VIII. Data Surveilanisasi Alat Lab. UPT Laborat Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten ( Lihat buku inventarisasi )
DINAS KESEHATAN KABUPATEN WONOGIRI
INVENTARIS ALAT-ALAT KESEHATAN UPT LABORATORIUM KESEHATAN
PER 28 PEBRUARI 2009
NO | NAMA BARANG | MERK | JUMLAH |
|
| ||||
1 | AERATOR | Aquatic 1900 | 3 |
|
2 | Atomizer 125 ML | | 1 |
|
3 | AUTOCLAVE ELECTRIC | | 1 |
|
4 | AUTOCLAVE MANUAL | | 0 |
|
5 | BEAKER GLASS | | |
|
| - BEAKER GLASS 50 ML | Pyrex | 10 |
|
| - BEAKER GLASS 80 ML | Approx | 4 |
|
| - BEAKER GLASS 100 ML | | 16 |
|
| - BEAKER GLASS 200 ML | Approx | 5 |
|
| - BEAKER GLASS 250 ML | Pack | 3 |
|
| - BEAKER GLASS 400 ML | | 1 |
|
| - BEAKER GLASS 500 ML | Pyrex | 3 |
|
| - BEAKER GLASS 1000 ML | Pyrex | 5 |
|
| - BEAKER GLASS 2000 ML | | 2 |
|
6 | BASKET WIRE/KERANJANG | | 2 |
|
7 | BIOTEST RCS SAMPLER | Pyrex | 1 |
|
8 | Blender | | 2 |
|
9 | BOTOL BOD/OKSIGEN/WINKLER | Pyrex | 45 |
|
10 | BOTOL SAMPLER | | 280 |
|
11 | BOTOL SAMPLER TENGGELAM | | 10 |
|
12 | BOTOL SEMPROT | | 1 |
|
13 | BURET | | |
|
| - BURET 25 ML | Pyrex | 9 |
|
| - BURET 50 ML | Pyrex | 2 |
|
14 | CAKRAM | | 1 |
|
15 | Capiler For TLC | | 1 |
|
16 | CATOK/SENDOK TANAH | | 1 |
|
17 | CAWAN + MORTIR | | 1 |
|
18 | CAWAN GOOCH CAP 25 ML | | 4 |
|
19 | Cawan gooch Cap 40 Ml | | 5 |
|
20 | CAWAN PORSELIN | | 3 |
|
21 | Centrifuge Listrik | | 1 |
|
22 | COD REAKTOR | | 1 |
|
23 | Corong Immhof+Penyangga | | 2 |
|
24 | Corong Pisah 250 Ml | | 1 |
|
25 | CRUCIBLE TANG | | 4 |
|
26 | De Glass | | 400 |
|
27 | DESIKATOR | Halgene | 1 |
|
28 | DISOLVED OKYEN MT | | 1 |
|
29 | Distilation Set Lengk dengan heating Matel | | 1 |
|
30 | DRYING OPEN/VAN KERING | WTB Binder | 1 |
|
31 | EKSHAUSTER | | 2 |
|
32 | EMBER PLASTIK | | 3 |
|
33 | FOOD STREET CONTEMINATION | | 1 |
|
34 | Funnel Glass / corong gelas | | |
|
| - Funnel Glass/Corong Gelas 6.5 Cm | | 3 |
|
| - Funnel Glass/Corong Gelas 7 Cm | | 1 |
|
| - Funnel Glass/Corong Gelas 10 Cm | | 5 |
|
| - Funnel Glass/Corong Gelas 17 Cm | | 4 |
|
35 | Garpu Tanah | | 2 |
|
36 | Gayung | | 1 |
|
37 | Gelas Arloji Dis 10 cm | Schoot | 4 |
|
38 | Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) | | |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 10 Ml | | 5 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 25 Ml | | 2 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 50 Ml | | 11 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 100 Ml | | 6 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 200 Ml | | 8 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 250 Ml | | 2 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 500 Ml | | 4 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 1000 Ml | | 7 |
|
| - Gelas Ukur ( Graduated Measurving Cylinder ) 2000 Ml | | 2 |
|
39 | Hydrometer | | 1 |
|
40 | Hygrometer | | 0 |
|
41 | INKUBATOR BOD 200 C | Binder | 1 |
|
42 | Inkubator Digital | WTB Binder | 1 |
|
43 | Jas Laboratorium | | 3 |
|
44 | Kitchen Inspection Kit | | 1 |
|
45 | Koloni Counter | | 3 |
|
46 | Kompor Listrik/Hot Plate | Maspion | 1 |
|
47 | Kompor Minyak sumbu asbes | Vias/Sanio | 1 |
|
48 | Kondensor Liebeg 300 mm' | Pirex | 2 |
|
49 | Kulkas/Refigerator | Pirex/Approx | 2 |
|
50 | Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap | | |
|
| - Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap 50 ml | Pyrex | 13 |
|
| - Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap 100 ml | Pyrex | 1 |
|
| - Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap 250 ml | Pyrex | 4 |
|
| - Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap 500 ml | Pyrex | 2 |
|
| - Labu Ukur/Gelas takar Vol.Flash Cap 1000 ml | Pyrex | 1 |
|
51 | Lampu Bunsen/Lampu Spiritus | | 7 |
|
52 | Mikroskop Binokuler alami | | 1 |
|
53 | Mikroskop Binokuler Listrik | | 1 |
|
54 | Mortir | | 2 |
|
55 | Obyek Glass | | 234 |
|
56 | Ohse / Inoculation Neddle Lop | | 11 |
|
57 | Pallus ball / Karet penghisap | | 2 |
|
58 | Panci + tutup | | 2 |
|
59 | Penghisap Glasfirm pipump | | 2 |
|
60 | Penjepit kayu | | 3 |
|
61 | Petridish / cawan petri | Schoot | 55 |
|
62 | pH Meter / pH Scan Wp | Watiap | 1 |
|
63 | Pinset Stenlistel | | 5 |
|
64 | Pipet gondok / pipet Volume | | |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 0,5 ml | Pyrex | 0 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 1,0 ml | Pyrex | 5 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 2,0 ml | Pyrex | 3 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 3,0 ml | Pyrex | 0 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 4,0 ml | Pyrex | 0 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 5,0 ml | Pyrex | 2 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 10,0 ml | Pyrex | 2 |
|
| - Pipet gondok / pipet Volume 25,0 ml | Pyrex | 3 |
|
65 | Pipet tetes | | 10 |
|
66 | Pipet ukur | | |
|
| - Pipet ukur 0,5 ml | | 5 |
|
| - Pipet ukur 1 ml | Pyrex/HBG | 26 |
|
| - Pipet ukur 5 ml | | 10 |
|
| - Pipet ukur 10 ml | Pyrex/HBG | 85 |
|
67 | Rak Pengering Pipet Horisan | | 1 |
|
68 | Rak Pengering Pipet Vertik | | 1 |
|
69 | Rak Tabung Besi/ Stanlistil | | 16 |
|
70 | Rak Tabung Kayu | | 2 |
|
71 | Rak Tabung Nessler | | 2 |
|
72 | Reagen Botol 125 Ml ( Gl+Tr ) | | 35 |
|
73 | Reagen Botol 250 Ml ( Glp+Tr ) | | 25 |
|
74 | Sampel cool box | | 4 |
|
75 | Sanitarian Test Kid | | 2 |
|
76 | Sarung tangan | | 158 |
|
77 | Sikat Bulu/Gosok | | 5 |
|
78 | Small Bench Muffle ex Use | | 1 |
|
79 | Spareating Comp/ Derelp Thank TLC 20x 20 | | 1 |
|
80 | Spectrofotometer. | UV-VIS | 1 |
|
81 | Stetofotometer Klinis | | 1 |
|
82 | Stiring Rod/Pengaduk | | 10 |
|
83 | Tabung COD | | 45 |
|
84 | Tabung Durham | | 500 |
|
85 | Tabung Erlemmeyer | | |
|
| - Tabung Erlemmeyer 50 ml | Iwaki/Pyrex | 5 |
|
| - Tabung Erlemmeyer 100 ml | Iwaki/Pyrex | 10 |
|
| - Tabung Erlemmeyer 250 ml | | 9 |
|
| - Tabung Erlemmeyer 500 ml | Emilex | 8 |
|
| - Tabung Erlemmeyer 1000 ml | Pyrex | 5 |
|
86 | Tabung Nessler 100 ml | Omega | 17 |
|
87 | Tabung reaksi | | 685 |
|
88 | Tabung Centrifuge | Approx | 1 |
|
89 | Tas Sampel | | 1 |
|
90 | TDS/ Conductivity meter | | 1 |
|
91 | Termometer Air Raksa | Ohaus | 1 |
|
92 | Termometer digital | | 2 |
|
93 | Timbangan Porttable Digital | | 1 |
|
94 | Timbangan Porttable Manual | | 1 |
|
95 | Timbangan Teknis | | 3 |
|
96 | TLC Dipet No.1 | | 1 |
|
97 | TLC Plate Silica Gel 60F234 | | 1 |
|
98 | Tripot 11 Cm | WTB Binder | 6 |
|
99 | Turbidity Meter | | 1 |
|
100 | Uv Lamp Far TLC | | 1 |
|
101 | Water | | 1 |
|
IX. Penutup.
Demikian memori tugas dan tanggung jawab kepada UPT Laborat Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri kami serahkan kepada pejabat Ka. UPT Laborat Kesehatan.Dinas Kesehatan Kabupaten yang baru dengan harapan memori ini kiranya dapat dipakai sebagai acuan di dalam peningkatan palayanan Laborat di masa yang akan datang.
Apabila di dalam menyusun memori ini ada hal-hal yang kurang berkenan kami mohon maaf dan terima kasih.
Wonogiri, 13 Februari 2009
Kepala UPT Laborat Kesehatan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN Wonogiri
( Siti Indarsih )
Penata Tk.I
nip.:1953020219810702001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar